Ratu Coli - Berawal Dari jabatan yang ku peroleh sebulan yg lalu karena sudah 4 tahun aku menjabat sebagai assisten kebun di wilayah Kalbar dan dianggap mampu serta mengetahui seluk beluk bidang pekerjaanku terutama masalah budget
Hidup di Jakarta memang tidak lah mudah, perlu penyesuaian dan kesabaran yg tinggi serta masalah pengaturan keuangan agar bisa hidup di belantara beton.
Walau sama-sama belantara, namun hidup di lokasi kebun perusahaan yg notabene belantara hutan beneran lebih sri, sejuk dan tenang dibandingkan belantara beton di kota ini.
Untung dgn posisiku, aku mendapat beberapa fasilitas dari perusahaan yg tdk aku dapat pada posisi terdahulu.
Aku mendapat uang sewa rumah yg cukup besar dan beberapa fasilitas lain seperti mobil operasional dan UPD yg lumayan besar bila melakukan audit di lokasi perkebunan.
Setelah 2 bulan mencari rumah kontrakan, akhinya aku dapat di sebuah perumahan di Bekasi. Atau sekitar 1 jam dari kantor menggunakan mobil. Sebulan aku mengurus rumah, aku sudah tdk sanggup, apalagi sering aku tinggal ke luar kota.
Aku kemudian mencoba mencari pembantu untuk mengurus dan membersihkan rumahku. Saat aku mencari makan di perbatasan Tasikmalaya sepulang aku dari rumahku di Magelang, aku coba menanyakan kepada salah satu pelayan warung makan yg lumayan manis dan montok walau kulitnya agak gelap.
“Mbak, mau nanya boleh?” kataku pada seorang pelayan warung makan saat aku makan siang
“Iya mas, ada apa?” jawabnya
“Mbak tau tempat untuk mencari pembantu rumah tangga di sekitar sini?” tanyaku
“Emang masnya nyari pembantu untuk siapa dan dimana tinggalnya?” tanyanya
“Untuk saya dong, rumah saya ngga ada yg ngurus kalo saya tinggal, apalagi kalo keluar kota. Selain itu saya masih sendiri mbak. Kalo bisa yg bisa masak sekalian, biar ngga repot kalo saya tinggal di Jakarta” jawabku
“Kalo gajinya mas?” tanyanya lagi
“Berapa mbak rata-rata gaji pembantu disini ?” tanyaku
“Saya kurang tahu mas, tp kalo saya disini digaji 600 ribu sebulan” jawabnya
“Ooo…..kalo mau ya saya gaji 850 ribu deh plus makan, tempat tinggal dan MCK ditanggung” kataku sambil bergurau.
“Kalo gitu saya aja mas, tp gajinya digenepin yah jadi 1 juta gitu” katanya menawarkan diri sambil tersenyum
“Masalah gaji sih ngga masalah, tp suami apa orangtua mbak keberatan nggak?” tanyaku sambil menyelidik
“Saya udah cerai kok mas, jadi agak bebas. Kalo orangtua saya nggak masalah” jawabnya
“Oya, nama mbak siapa? Dari tadi aku lupa nanya nama. Saya Jensen ” kataku
“Kalo saya Anggi,” jawabnya
Akhirnya aku menunggunya untuk ngomong sama pemilik warung dan ketika pemilik warung mengantar Anggi ke mejaku, aku berdiri dan ngomong kepada pemilik warung agar mengerti.
Dia mengangguk dan mendoakan Anggi agar berhasil ikut aku.
Kemudian aku mengantar Anggi ke rumahnya yg terletak sekitar 5 km dari warung itu di sebuah desa yg masih tertinggal.
Sampai disana aku ngomong kepada orangtua Anggi sambil memberi kartu nama dan alamat serta nomor telpon rumahku.
Setengah jam kemudian Anggi kembali keruang tamu sambil membawa tas kecil berisi pakaian.
Setelah itu aku memberi uang 500 ribu untuk ibunya Anggi karena hatiku iba dgn kehidupan mereka di desa ini, dan mereka berterima kasih kepadaku.
Anggi juga tersenyum kepadaku saat adiknya aku berikan uang 50 ribu untuk beli buku. Kamipun berangkat ke Jakarta lewat Bandung. Akhirnya kami tiba di Jakarta pukul 10 malam dan kemudian meunjukkan tempat tidur Anggi. Setelah itu aku segera mandi kemudian tidur.
Keesokan harinya aku bangun dan saat menuju kamar mandi, aku lihat Anggi sedang mengepel lantai. Di meja makan sudah tersedia segelas kopi panas dan nasi goreng. Setelah aku mandi aku lalu sarapan dan sempat aku lihat Anggi mengepel lantai dlm posisi membungkuk.
Terlihat pantatnya yg indah membulat bergerak-gerak dan membuat aku terangsang. Setelah sarapan aku jelaskan tugas Anggi dan fasilitas yg ada di rumah. Dia mengangguk tanda mengerti dan saat kulihat bajunya, ternyata sudah ada yg robek. Siang harinya Anggi aku ajak berbelanja beberapa baju, celana,daster, pakaian dlm dan sandal serta tdk lupa make up.
Anggi juga sekalian aku ajak ke pasar untuk membeli bahan mentah untuk dimasak. Setelah sampai dirumah, aku suruh Anggi untuk mencoba baju dan celana yg dibeli tadi. Umur Anggi baru 23 tahun, tingginya 160 cm dan beratnya sekitar 45 kg dan yg membuatku terpesona adalah teteknya yg berukuran 36 B.
Kulitnya agak putih namun terawat dan wajahnya yg manis membuat baju yg dibeli sangat cocok dgn tubuhnya. Malam harinya dia bercerita tentang keluarganya, mantan suaminya dan pekerjaannya. Dia lulusan sebuah SMK di daerahnya dan dulu dinikahi oleh seorang lelaki yg sudah tua tp kaya raya.
Dia merupakan rentenir di desanya dan orangtuanya mempunyai hutang yg banyak pada lelaki tersebut sehingga ketika orangtuanya tdk bisa membayar hutang, Anggi dipaksa menikah oleh lelaki tersebut dgn ancaman orangtuanya akan dibunuh karena tdk bisa membayar hutang.
Pernikahan mereka hanya bertahan 1 tahun ketika lelaki tersebut meninggal dan oleh istri tua lelaki tersebut Anggi tdk diberi apapun. Anggi sempat bekerja di sebuah toko di Tasikmalaya selama 2 tahun, tp disuruh pulang untuk dinikahkan dgn rentenir tersebut.
Setelah 3 bulan Anggi bekerja dirumahku, dia sudah agak berubah. Kulitnya putih bersih dan mulus serta sudah bisa menggunakan make up walau hanya sesekali. Aku yg sering dinas keluar kota merasakan perubahan tersebut. Keakraban kami juga bertambah sebagai teman, bukan majikan dan pembantu.
Dan pada hari Jumat malam, setelah gajian, aku ajak dia ke sebuah restoran untuk makan malam walaupun hujan rintik mengguyur Jakarta. Setelah makan malam, dia aku ajak menonton film di ruang keluarga dgn DVD yg aku beli di mangga dua. Dia memakai daster tanpa lengan yg aku belikan dan aku hanya bercelana kolor pendek dan kaos longgar.
Saat ada adegan percintaan yg agak panas, kurasakan nafasnya terasa berat. Akupun segera mendekatkan posisi dudukku sampai disamping badannya.
“Gii, serius bener nonton filmnya?” tanyaku
“Ehh…..mas jensen emangnya ngga serius?” jawabnya
“ Hehehe…kalo bagian gituan aku pasti serius” candaku
“Bagian yg mana? Ooo….pasti bagian yg buka-bukaan ya…” katanya sambil tersenyum.
“Iya dong, kalo dulu kamu ama suamimu dulu gimana?” Kataku sambil tertawa
“Ihh….mas Jensen ini ada ada aja” katanya sambil tersenyum
“Ceritain dong….jadi penasaran nih..” kataku sambil mendekatkan tubuhku ke tubuhnya
“Malu ah…pamali atuh….” Katanya sambil mencubit pinggangku
“Dulu pasi enak terus dong ama suami yg sudah ahli” kataku sambil membalas mencubit pinggangnya
“Ihh….sakit dong mas…Suamiku dulu dah ngga kuat kok, aku aja ngga ngerasa” katanya
“Mosok…..bisa dong diajarin…” kataku
“Yee….ama pacar mas atuh. Mosok ama saya, saya kan jelek. Janda lagi” katanya
“Aku belum punya pacar koq. Masih seneng sendiri” kataku sambil merangkul Anggi dan tdk ada tanda penolakan
Setelah itu aku menawarkan untuk memutar film yg lebih hot. Anggi yg penasaran segera mengiyakan tawaranku. Segera aku ambil VCD XXX romantis dari kamarku. Setelah itu aku duduk disamping Anggi dan merangkul pinggulnya.
Terlihat seorang cewek Jepang sedang bercakap cakap dgn lelaki bule dan saling merangsang. Kemudian meraka terlibat percintaan yg lembut dan romantis. 30 menit kemudian, Anggi ternyata sudah sangat terangsang melihat adegan tersebut dan akupun yg sudah tegang, lalu mencium pipinya.
Ketika dia menoleh ke arahku, segera aku cium bibirnya yg tipis dan dia membalas dgn lembut. Tanganku mulai menjelajahi toketnya yg montok dan menantang. “Mass….jangaannn..ntar keterusan….” Kata Anggi pelan sambil tangannya menolak badanku lembut, tp aku pegang tangannya hingga tubuhnya terpojok di sudut sofa.
Tangannya memegang badanku dan berusaha mendorongku hingga aku harus memegang kedua tangannya dgn tangan kiriku.
Aku tdk memperdulikan omongan Anggi dan terus mencium bibir dan lehernya.
Tangan kananku juga bergerilya kearah meqinya dan ketika sampai di meqinya, ternyata celana dalamnya sudah basah.
“Masss………..janggaaann……..” katanya dan segera aku sumpal bibirnya dgn bibirku sampai lidahku masuk dan mempermainkan lidahnya.Tanganku segera bergerilya kembali di toket dan pusarnya.
Dgn serangan di tubuh atasnya, Anggi lupa mempertahankan bagian bawahnya.
Dgn cepat, tanganku kemudian melepas celana dalamnya dan tangan Anggi terlambat menghalanginya.
Tubuhnya bergerak-gerak untuk melepaskan diri tp kalah dgn kekuatanku.
Kemudian, tangan kananku mengelus meqinya lembut dan kurasakan meqinya sudah basah sekali.
Beberapa kali jariku menelusup ke belahan meqinya dan mengenai clitorisnya, sedangkan kakiku aku gunakan menganjal kedua pahanya agar aku leluasa.
“Masss…..janggggaaannn…..aaduuhhh…..” desahnya tp tdk melarang tanganku yg masih menggosok bagian enaknya.
Setelah itu aku angkat tubuhnya dan aku lepas dasternya walau dgn penolakan keras.
Tangannya mencoba menghalangi tp masih kalah kuat dgnku. Setelah itu aku lepas sekalian BH-nya hingga toket yg indah menggantung.
Pentilnya coklat muda tp sangat menggirahkan. Kemudian aku dudukkan Anggi disofa dan aku hisap pentilnya.
Tangan kiriku memegang kedua tangannya yg sudah aku arahkan ke belakang punggungnya.
Tangan kananku menggosok clitorisnya hingga meqinya basah. Tubuhnya dan kakinya bergerak dan mencoba meloloskan diri tp segera aku kuasai dgn tubuhku serta kakiku. Bokep Jepang
Bibirku kemudian bergerilya di toketnya yg sudah mengeras dan putingnya sangat tegang.
Perlahan semakin kuturunkan jilatanku ke perut dan pusarnya sambil tanganku masih meremas dan mempermainkan putingnya yg tegang mengacung sambil memposisikan tubuh Anggi menyandar di sofa.
“Oooohhh…sudaaah masss……….jangaannn……..” desahnya
Aku tdk memperdulikan dan segera jilatanku menuju ke meqinya yg basah sekali.
Aku lihat jembut Anggi yg tebal sangat mengairahkan ditambah lagi meqinya yg tanpa ada cacat berwarna merah muda menambah naik nafsuku. Anggi mendesah ketika jilatanku mengenai meqinya.
“Mass……….kotorr…..akuu…maluu………” teriaknya sambil mendorong kepalaku
Tanganku lalu memilin pentil toketnya dan tangannya mencoba melepaskan mendorong kepalaku untuk menjauhi meqinya yg sudah sangat basah oleh lendir nikmatnya dan air liurku.
Sensasi yg aku buat ternyata lama-lama membuat Anggi mulai merasa keenakan dan menikmati yg kulakukan.
Tangannya meremas rambutku dan kakinya diangkat ke atas pundakku.
“Ohh…..masss…..enaaaaakkkk……..” desah Anggi
Aku lalu menggodanya dgn menjauhkan mulutku dari meqinya. Tp tangannya segera mendorong kepalaku untuk menjilati meqinya lagi.
Sampai 5 menit kemudian tubuh Anggi mengejang hebat disertai jepitan kakinya dan tangannya menekan kepalaku.
“Masss…aku keeluuuarrrr….” Jerit Anggi
Cairan orgasmenya menyembur dan segera aku telan. 2 menit kemudian aku lihat Anggi lemas tak berdaya dan segera aku gendong tubuhnya ke kamarku.
Aku lalu melepas celana dan kaosku. K0ntolku yg berukuran 16 cm diameter 3,5 cm dan telah tegak mengacung aku arahkan ke mulut dan aku paksa Anggi menjilati k0ntolku.
Walau agak canggung, Anggi mulai menjilat dan menghisap k0ntolku serta tangannya mengocok k0ntolku.
Setelah 5 menit, aku lalu mencium Anggi dan menjilati leher, pentil dan ketiaknya yg putih bersih.
Perlahan, jilatanku merambah pusar dan perutnya. Akhirnya meqi Anggi aku jilat beserta clitorisnya yg sudah mulai besar kembali.
“Mass….sudahhh..jangan teruskan…” kata Anggi pelan
Setelah meqinya banjir aku lalu mencium bibirnya lagi dan disambut dgn pagutan bibirnya yg ganas.
K0ntolku aku arahkan ke lubang meqinya. Aku sangat kesulitan memasukkan k0ntolku dan lama, sampai akhirnya kepala k0ntolku terselip di celah meqinya.
Setelah itu aku dorong perlahan k0ntolku dan perlahan mulai masuk sedikit K0ntolku serasa dijepit keras oleh meqi Anggi.
“Masss…..” dasah Anggi saat k0ntolku mulai masuk dlm meqinya
Aku kemudian memasukkan lagi k0ntolku dan aku menyodok lembut meqinya sampai sepertiga k0ntolku masuk.
Anggi mulai mengelinjang keenakan dan k0ntolku terasa terhalang oleh suatu lapisan.
Aku kemudian menarik k0ntolku dan kemudian mendorong kuat k0ntolku dlm meqi Anggi.
“Ahh…masss…….sakiitttt….” teriak Anggi saat k0ntolku masuk dan mentok sampai dinding rahimnya
Pinggulnya bergerak ke kanan dan kekiri mencoba mengurangi rasa sakit yg menjalari meqinya.
K0ntolku yg telah masuk terasa terjepit kuat oleh meqinya. Akupun mengikuti gerakan pinggul Anggi sambil mendiamkan k0ntolku dlm meqinya yg sempit.
Akhirnya tubuh Anggi yg sudah kelelahan tdk bergerak gerak lagi. Nampak tetesan air matanya membasahi sudut mata dan mengalir ke bantal.
Dari wajahnya, Anggi sepertinya sudah pasrah terhadap apa yg akan aku lakukan selanjutnya.
“Tenang Gii….abis ini kamu akan merasa enak dan merasa diawang-awang” kataku sambil mencium pipi dan bibirnya yg masih tertutup.
Sekitar 2 menit aku mendiamkan k0ntolku sambil mulutku menghisap dan menjilati pentilnya yg mengacung tegak.
Kemudian aku mulai menggerakkan k0ntolku maju mundur dgn lembut. Disertai ciuman dan jilatan di tubuhnya.
“Ooohh…masss…..enaaaakkk……” desah Anggi ketika sodokanku mulai lancar dlm meqinya
“Meqimu juga enak sayang…..sempit banget..” desahku sambil menyodok dgn kecepatan sedang
“Kecepok…kecepok….kecepok….” suara k0ntolku beradu dgn meqinya yg sudah banjir
Setelah 10 menit, aku merasakan k0ntolku dijepit dan disedot keras oleh meqi Anggi. Yg merupakan tanda bahwa Anggi mengalami orgasme.
“Masssss…..akuuu…keeee….luuaaaarrrr……..” Jerit Anggi sambil tangannya menjambak rambutku dan kakinya mengapit erat pinggulku.
Akupun mendiamkan sebentar k0ntolku dlm meqinya yg masih mencengkram dan menyedot kuat k0ntolku.
Dan sebentar kemudian aku mulai menyodok kembali k0ntolku dlm meqinya yg sangat basah akibat cairan orgasmenya yg lumayan hangat.
Ciuman dan jilatanku menejelajahi kembali bibir, leher dan pentil toketnya serta ketiaknya yg bersih.
Setelah itu, sodokanku mulai cepat dan mengakibatkan tubuh Anggi terguncang guncang lemas dibawah tubuhku.
Semakin lama sodokanku makin cepat karena aku aku sudah merasa spermaku sudah mau dikeluarkan.
“OOhhh…..masssss……” desah Anggi yg dilanda nafsu birahi kembali
“Anggi…meqimu memang seret…..aku sukaaa….” Desahku
Sekitar 10 menit kemudian aku merasakan k0ntolku terasa dijepit dan disedot oleh meqi Anggi lagi.
Beserta itu, tangannya mencakar punggungku dan kakinya mengapit pinggulku dgn kuat. Kali ini semburan cairan orgasme Anggi terasa panas dan banyak.
“Masss……akuuu……dapat laaa…ggiiiiii……” jerit Anggi ketika mendapat orgasme yg kedua saat bercinta dgnku.
Aku yg sudah tdk tahan lagi bermaksud mengeluarkan k0ntolku dari meqinya.
Tp kakinya yg masih mengapit pinggulku dgn kuat menghalangi niatku dan sebentar kemudian
“Crottt….croottt…croottt…….” sekitar 10 kami semburan spermaku yg sudah tdk aku keluarkan selama 2 minggu mengucur deras dlm meqi Anggi.
“Ohhh…. Anggiiiiiii …….akuu…keluaarrr….” teriakku saat bendungan spermaku sudah tdk dapat dibendung lagi.
Tubuhku ambruk di atas tubuh Anggi yg lemas. “Plop….” Suara k0ntolku saat terlepas dari meqi Anggi.
Setelah itu aku membaringkan badanku disebelah tubuhnya. Aku sempat melihat sprei ranjangku terdapat cairan dgn warna merah jambu hingga aku kaget.
“Anggi, kamu masih perawan ya?” tanyaku dgn kaget
“Iya mas, dulu k0ntol suamiku sepertinya hanya sampai depan meqi lalu keluar” jawabnya sambil terengah-engah dan tersenyum
“Waahh aku dapat Janda tp perawan nih” candaku
“Mas, tadi dikeluarkan di dalem ya” tanyanya dgn muka khawatir
“Iya Gii, abis kakimu masih mengapit pinggulku padahal aku udah ngga tahan” jawabku
“Lalu kalo aku hamil bagaimana” tanyanya sambil matanya menitikkan air mata
“Aku akan bertanggung jawab sayang. Apalagi aku sudah butuh pendamping sepertimu” kataku pelan
“Makasih ya mas, Anggi bahagia banget malam ini” katanya
“Aku juga, walau kamu menolak pada awalnya” kataku
“Abis aku takut. Kata temenku saat malam pertama katanya sangat sakit” katanya
“Itu berarti suaminya yg nggak mahir bercinta” candaku
“Kalo mas udah sering ya ngelakuin ini” tanyanya
“Hanya 3 kali ama pacarku dulu sampai dia lulus dan pulang ke Kalimantan” jawabku berbohong
“Makannya sudah ahli memuaskan perempuan….” katanya sambil tersenyum
“Dan pacar mas pasti senang karena burung mas besar dan panjang, sampe kerasa penuh mamekku” tambahnya
“Tp kamu suka kan…..?” tanyaku
“He..he…he….sekarang sudah genap status jandaku, tdk perawan lagi…” katanya sambil tersenyum
Sambil bercakap-cakap, k0ntolku sudah mulai tegang lagi karena Anggi mengosok halus k0ntolku.
Dan akupun lalu mencium bibirnya yg tipis dan disambutnya dgn ciuman yg ganas.
Setelah Anggi aku rangsang kembali, perlahan nafsunya mulai naik dan meqinya mulai basah.
Segera lidahku menyapu meqinya yg masih ada sedikit cairannya dan menghisap clitorisnya yg sudah membesar.
Setelah puas menjilati meqinya, aku lalu tidur terlentang dan aku suruh Anggi di atas.
Tangannya membimbing k0ntolku memasuki liang meqinya yg sudah banjir. Baru setengah k0ntolku masuk terasa agak susah masuk lagi.
Tanganku lalu memegang pantat Anggi agar lebih terbuka dan menyuruhnya memutar pinggulnya. Sebentar kemudian seluruh k0ntolku masuk dlm meqinya yg sangat sempit.
Anggi kemudian menggerakkan badannya naik turun dan tanganku memegang toketnya yg menantang serta memilin pentilnya.
Beberapa kali wajahnya aku tarik untuk mencium bibir tipisnya dan beberapa kali pula jari tanganku menggosok clitorisnya hingga membuat Tyas keenakan
“Massss……….k0ntolmu besar banget…akuuu..nggaa tahannn…” kata Anggi sambil menggerakkan badannya
“Meqimu juga sempit banget Giii….” Desahku
Baru lima menit Anggi bergoyang diatasku, tubuhnya mengejang dan ambruk diatas tubuhku.
Meqinya menjepit dan menyedot k0ntolku dgn kuat disertai dgn remasan tangannya di kedua pentilku.
Aku membiarkan Anggi meresapi orgasmenya dan sebentar kemudian aku suruh Anggi menungging.
“Masss…jangan dimasukin disitu…kotorr….” Anggi Tyas yg ketakutan kalo aku menyodominya
“Ngga sayang, kamu santai saja” jawabku
Aku lalu memasukkan kembali k0ntolku dlm meqinya yg banjir dan sambil memilin pentil toketnya yg menggantung bebas
“Ahh…masss…enak bangetttt……..” katanya ketika sodokanku mulai lancar dan cepat
“Anggi…aku sayang kamuu…” kataku
“Aku juga sayang mas….” Katanya
“Plok…plok…plok….” Suara pangkal k0ntolku beradu dgn pantat Tyas yg bulat dan seksi
Lama-lama sodokanku semakin cepat dan 10 menit kemudian Anggi mengalami orgasmenya kembali
“Ahh….massss…aku keluarr……laaaa…ggiiiii..” jerit Anggi sambil meremas ujung bantal dgn kuat.
Kembali k0ntolku dijepit dan disedot kuat oleh meqinya dan sebentar kemudian Anggi ambruk dan aku yg masih tanggung lalu merebahkan tubuhnya dan aku atur dgn posisi miring.
Kemudian aku menyodok lagi meqinya dgn mengangkat salah satu kakinya ke pundakku.
Sekitar 10 menit meqi Anggi aku sodok dgn cepat, Anggi kemudian kembali merasakan orgasmenya lagi. Dia meremas bantal di depannya.
“Oohh……massss……aku keluaarrr…” Desah Anggi pelan
Aku yg mulai merasakan adanya dorongan spermaku untuk dikeluarkan segera menaiki tubuh dgn posisi misionaris.
Dan aku segera menyodok meqinya dgn cepat. Sekitar 5 menit kemudian, spermaku sudah tdk dapat ditahan lagi dan akhirnya 6 semburan spermaku mengisi meqi Anggi.
“Aku…keee..luuaaarrrr…….” teriakku
Saat spermaku mulai menyembur, aku rasakan Anggi kembali mengalami orgasme.
Baca Juga » Cerita Sex Ngentot Tante Tetangga Sebelah
Tangannya mencakar punggungku dan kakinya mengapit pahaku. Akhirnya setelah puas menyemburkan spermaku, aku tidur disamping Anggi yg sudah lemas tak berdaya.
Tanganku memeluk erat tubuhnya dan nafas kami yg terengah-engah terdengar di seluruh kamar.
Hujan yg tdk kunjung berhenti sangat membantu suasana percintaan kami, dan tdk mungkin tetanggaku tahu bahwa kami sedang bercinta.
Sempat aku lihat jam dinding yg menunjukkan pukul 12 malam. Berarti kami telah bercinta hampir 2,5 jam. Setelah itu kami tertidur pulas tanpa pakaian yg menempel.
Semenjak itu kami sering bercinta dan memuaskan birahi kami. Agar tdk hamil, Anggi teratur minum pil KB.
Kami juga sering bereksperimen birahi dan semua tempat menjadi tempat bercinta kami dari ruang tamu, kamar, dapur dan halaman belakang.
Cuman di halaman depan saja yg kami hindari karena takut kepergok tetangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar